Sebuah
Komunitas Baru
Adapun
kumpulan orang yang telah percaya itu,
mereka
sehati dan sejiwa, … segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama
(Kisah Para Rasul 2:32)
Pendahuluan :
Di awal tahun 2002 kota Jakarta dilanda banjir yang cukup
besar, akibat hujan yang deras dan banjir kiriman. Malah pada saat itu, bukan
hanya kota Jakarta yang kebanjiran. Banyak kota-kota di pantai utara [pulau
Jawa] mengalami hal yang serupa. Saat itu, Ada banyak gereja yang mulai peduli
terhadap pergumulan lingkungan masyarakatnya.M@syqreKat non-Kristen pun mulai
tidak ragu-ragu untuk mengungsi dan tinggal di gedung gereja selama banjir itu.
Pihak gereja pun tidak ragu-ragu untuk melakukan tugas sosial demi kemanusiaan.
Di sinilah seolah-olah ada sikap kebersamaan
sebagai sesama saudara sebangsa dan setanah air.
Dalam Kis
4:32, kita mendapati ada sebuah komunitas baru yang mempunyai cara hidup yang
jauh lebih indah. Bentuk komunitas di mana orang-orang saling tolong-menolong,
saling mengasihi, saling mendoakan dan rasa saling memiliki. Mereka berkumpul
sehati dan sejiwa. Kasih Kristus telah mejadi dasar kehidupan mereka bersama
sebagai sebuah komunitas baru, yaitu orang-orang yang telah dipanggil keluar
dari dalam kegelapan untuk masuk ke dalam terang-Nya yang ajaib [1Ptr 2:9-10].
Itulah jemaat yang sudah, sedang dan terus-menerus akan didirikan oleh Tuhan Yesus
di dalam dunia ini.
I s i
Melalui ayat ini, Penulis kitab ini
yaitu Lukas menyingkapkan dua rahasia besar untuk membangun sebuah komunitas baru yaitu:
1.
Rahasia
I : Kasih
Rahasia dari jemaat mula-mula terletak
kepada kenyataan bahwa kasih yang ada adalah tulus, dan bukan hanya sekedar
perasaan yang sementara. Kasih itu adalah buah dari Roh Kudus. Iman mereka kepada
Kristus menyatukan mereka di dalam rancangan yang sama, dan doa mereka sebagai
jemaat membawa mereka semakin dekat kepada Tuhan, yang menjadi pusat dari
gereja. Melalui doa mereka bertumbuh menjadi sehati sepikir. Masing-masing
menceritakan kebutuhan mereka, dan mereka saling merasakan beban dan sukacita
bersama. Yang terjadi seolah-olah adalah detakan hati salah satu jemaat juga
berdetak di dalam dada sesamanya, dan jiwa salah satu anggota berdiam di dalam
tubuh sesamanya. Masing-masing anggota memiliki kepribadian sendiri, tetapi
masing-masing juga sudah menyangkal dirinya sendiri. Dengan cara ini,
masing-masing anggota gereja mendapatkan satu jiwa yang baru, lengkap di dalam
kebersamaan, yang kemudian menjadi jiwa dari gereja lokal.
2.
Rahasia
II : Komunitas yang baru itu adalah Persaudaraan yang memiliki semangat sosial
yang sukarela dan rohani.
Persaudaraan itu tidak berujung kepada
kepemilikan dan pembelanjaan, tetapi hal itu secara praktis dinyatakan di dalam
setiap situasi. Tidak ada orang yang menantikan pertolongan orang lain, karena
masing-masing dengan segera akan mendukung saudara yang berkekurangan. Memberi
menjadi kesukaan, dan mereka menganggap cinta akan uang sebagai sesuatu yang
memalukan. Tidak ada orang yang bekerja bagi dirinya sendiri, tetapi melayani
orang-orang lain dengan karunia, uang dan harta miliknya. Tuhan membebaskan
orang-orang percaya dari sikap kikir, iri hati, dan cinta akan uang, serta dari
kebergantungan kepada milik seseorang.
Cinta akan uang dan sikap mementingkan
diri sendiri tidak ada di dalam kehlY @Ӏl AUUe*kv֞k9a. Semua milik mereka
dibagikan bersama dengan saudara-saudara seiman mereka.
Dalam Komunitas yang baru itu tidak lagi
tersisa adanya orang-orang yang berkekurangan, miskin, putus-asa, hina atau
orang-orang yang dianggap rendah. Mereka semua mengalami pertolongan yang penuh
sukacita dan cepat, yang disertai dengan doa dan kuasa dari Allah yang hidup.
Penderitaan dan kesengsaraan diatasi dengan kuasa doa di dalam gereja.
Perbedaan pandangan disikapi dengan penuh penghargaan dan pujian. Kebijaksanaan
surgawi berdiam di dalam dunia melalui Roh Kudus. Jemaat merasa bahwa mereka
adalah satu keluarga, dan karena itu, tidak membiarkan masalah untuk berkembang
di antara mereka.
Komunitas yang
baru itu memahami bahwa rumah mereka ada di surga. Mereka tidak menganggap apa
yang ada pada mereka sebagai milik mereka sendiri, karena dengan rela mereka
sudah menyerahkan semuanya bagi Allah. Mereka tahu bahwa Allah, sang Pencipta,
adalah Pemilik dari segala sesuatu. Roh Kudus, dan bukan uang, yang berkuasa
atas gereja. Dengan prinsip ini, kita mendapati orang-orang percaya berlatar
belakang Yahudi sungguh-sungguh dibebaskan dari cinta akan mamon, seturut
dengan pengajaran Kristus, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan.
Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain,
atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu
tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6:24).
Kesimpulan/Aplikasi :
Tuhan menyenangi dan mengasihi
anak-anak-Nya yang berhati luas; Ia tidak menyukai hati yang sempit. Hati yang
luas adalah hati yang memandang kepada Tuhan, bukan manusia. Kadang kita tidak
rela memberi sebab kita mengarahkan mata pada calon penerima; ingatlah bahwa
penerima akhir pemberian kita adalah Tuhan sendiri.
Bersediakah Anda dan saya menjadi rekan
sekerja Allah di dalam membangun komunitas demikian?
Ilustrasi :
Tubuh Manusia terdiri atas banyak
bagian..
Misalnya: kepala, tangan, kaki, dll.
Tubuh adalah kumpulan beberapa bagian
yang tersusun dengan tepat.
Semua bagian memiliki tugas dan fungsi
yang berbeda-beda tapi sama pentingnya. Semua dibutuhkan dan tidak ada bagian
yang satu yang dapat mengganti bagian lainnya.
Jika ada bagian yang terpisah dari
tubuh, maka bagian itu tidak lagi disebut tubuh.